Bimbingan Teknis Manajemen Pariwisata dan Sapta Pesona bagi Pengelola Destinasi Pariwisata
Pada hari Jumat (20/6/2025), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Bimbingan Teknis: Manajemen Pariwisata dan Sapta Pesona bagi Pengelola Destinasi Pariwisata secara online bagi pengelola pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya.
Kegiatan ini merupakan salah satu tindak lanjut dari pertemuan daring yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata RI dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu (21/5/2025) untuk menanggapi kejadian pungutan liar (pungli) yang dialami Youtuber Jajago Keliling Indonesia di Ratenggaro, Sumba Barat Daya. Dalam pertemuan daring tersebut Kemenpar mengambil langkah kolaborasi dengan Pemerintah Daerah NTT dalam mengatasi pungli dengan akan menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti; memberikan pendampingan sadar wisata kepada masyarakat, dan mengadakan pelatihan digital, pemasaran destinasi dan manajemen destinasi agar masyarakat aktif membangun ekosistem pariwisata yang kondusif di desa wisata dan daya tarik wisata.
Bimtek Manajemen Pariwisata dan Sapta Pesona bagi Pengelola Destinasi Pariwisata bagi pengelola pariwisata di Kabupaten Sumba Barat Daya ini adalah upaya cepat Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam menangani isu ini. Dalam Bimtek ini, Pemerintah Provinsi NTT berkolaborasi dengan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Akademisi Pariwisata dari Politeknik Negeri Kupang.

Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menghadirkan beberapa narasumber yang profesional di bidang pariwisata yaitu:
- Dr. Fransiskus Xaverius Teguh, M.A.,CHE
Staf Ahli Menteri Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi/Plh. Ketua/Sekretaris Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia (ISTC) dan Plt. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dengan Materi “Strategi Penguatan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)”. - Didimus Estanto Turuk
Kepala Divisi Pemasaran Nusantara Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), dengan Materi “Promosi Digital Pariwisata: Insights & Best Practices”. - Sari Bandaso Tandilino,SE.,MM
Akademisi Pariwisata Politeknik Negeri Kupang, dengan Materi “Sadar Wisata, Sapta Pesona dan Peran Masyarakat”.
Dalam pemaparan materinya, Dr. Fransiskus Xaverius Teguh, M.A.,CHE menekankan peran Pokdarwis sebagai komunitas yang harus menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berbasis lokal dan mewujudkan Sadar Wisata di destinasi wisata. “Pokdarwis bukan sekadar kumpulan orang, tapi simpul hidup yang menghubungkan destinasi dengan nilai lokal, pelayanan, dan keberlanjutan”.
Didimus Estanto Turuk, memaparkan konsep promosi berbasis digital sebagai salah satu dari 5 Program Prioritas yaitu Tourism 5.0: AI dan Digitalisai, mewujudkan digitalisasi pariwisata untuk pemasaran yang lebih luas dan berkualitas.
Sari Bandaso Tandilino,SE.,MM, Dosen Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Kupang dan juga praktisi UMKM menjelaskan konsep Sadar Wisata, Sapta Pesona dan Peran Masyarakat dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di suatu destinasi pariwisata dengan berpedoman pada 7 (tujuh) unsur Sapta Pesona yaitu: Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah, dan Kenangan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat, para pengelola destinasi pariwisata dan juga Pemerintah Daerah untuk terus berkolaborasi dan bersinergi dalam membangun dan mengembangkan citra pariwisata Nusa Tenggara Timur yang otentik dan hospitable bagi wisatawan.
Rekaman Bimtek Manajemen Pariwisata dan Sapta Pesona bagi Pengelola Destinasi Pariwisata di Kab. Sumba Barat Daya
Oleh: Herman Nai Buti (ASN Disparekraf NTT)