AnTikFest 2025 Sukses Guncang Kupang: Panggung Kreativitas Anak Muda NTT
Kupang, 18 Mei 2025 — Festival Ana NTT Kreatif atau AnTikFest 2025 yang digelar pada 16–17 Mei di pelataran Kantor Gubernur NTT sukses menyedot perhatian publik dengan jumlah pengunjung mencapai 2.500 orang. Acara ini tak hanya menjadi ajang unjuk kreativitas, tetapi juga panggung besar bagi ekonomi kreatif lokal.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, yang ditandai oleh pelepasan balon merah-putih. Rangkaian kegiatan diawali dengan senam Zumba dua hari berturut-turut yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat umum.
Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Noldy Hosea Pellokila, S.Sos., M.M., mengajak masyarakat—khususnya generasi milenial dan perempuan—untuk aktif berinovasi dalam menghasilkan produk ekonomi kreatif yang dapat mendorong pertumbuhan daerah. Disebutkan pula 10 sektor ekonomi kreatif yang menjadi fokus pengembangan, yakni kriya, pengembangan permainan, desain interior, musik, periklanan, arsitektur, seni rupa, fotografi, desain komunikasi visual (DKV) serta televisi dan radio.
AnTikFest sendiri merupakan bagian dari Quick Win Program 100 Hari Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, sejalan dengan kampanye #Gerakan_Beli_NTT. Festival ini juga merupakan bagian dari dukungan terhadap Visi Pembangunan Jangka Menengah Provinsi NTT Tahun 2025–2030 serta implementasi 10 program prioritas dalam Dasa Cita “Ayo Bangun NTT”.
Rangkaian Kegiatan: Dari Kampus hingga Panggung Hiburan
Festival terbagi dalam dua bagian, yaitu pra-event dan main event. Pra-event digelar pada 30 April hingga 15 Mei melalui program AnTikFest Goes to Campus di Fakultas Teknik UNWIRA Kupang, berupa seminar kreativitas dan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Main event berlangsung pada 16–17 Mei 2025 dan menghadirkan berbagai perlombaan serta pameran UMKM. Total terdapat 62 pelaku usaha yang berpartisipasi dalam pameran produk lokal serta 802 peserta lomba, meliputi:
- E-Sport: 690 peserta
- Lomba Foto Hunting: 29 peserta
- Casual Fashion Show: 23 peserta
- Lomba Band: 12 tim, 60 peserta
Tak hanya itu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT juga bekerja sama dengan Kanwil Kementerian Hukum Provinsi NTT, hingga saat ini telah melakukan pendaftaran HKI sebanyak 861 sertifikat, yang terdiri dari:
E-Sport, Musik, dan Mode: Anak Muda Unjuk Gigi
Kompetisi E-Sport yang dimulai sejak 14 Mei dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube @DinasParekrafNTTExotic. Panggung musik menampilkan pertunjukan dari Sky Band, Yusten Kaesmetan, Jemmy Dance Academy, Sanggar Tari Picaso Art, hingga Hiptoday Band. Festival juga diramaikan oleh penyanyi asal Bajawa, Silet Open Up, yang populer lewat lagu “Kaka Main Salah”. Tak kalah dari panggung catwalk, Casual Fashion Show Special Tenun bertema “Gaya dan Budaya” sukses menarik 23 peserta pelajar. Di lain pihak, untuk memberikan wawasan kepada masyarakat tentang apa itu AnTikFest, podcast disiarkan langsung oleh Radio 96 SKFM pada 16 Mei, berbincang dengan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di akhir acara, berikut daftar pemenang dari tiap kategori yang dilombakan.
Kategori E-Sport Mobile Legend :
- Juara I: Tim Aether
- Juara II: Tim Falling Star
- Juara III: Tim Broken/Rain Fearless
Kategori E-Sport Free Fire
- Juara I: Tim Dobrak BMK (Kota Kupang) – 104 poin
- Juara II: Tim Old Pride (Kota Kupang) – 78 poin
- Juara III: Tim BMK Dobrak (Kota Kupang) – 73 poin
Lomba Foto Hunting
- Juara I: Reisa Arvian
- Juara II: Alfret Aprianto
- Juara III: Sarafudin Alvian
Casual Fashion Show Tenun NTT
- Juara I: Khazana Mudin
- Juara II: Rilia Odja
- Juara III: Lionel Mosoz
Lomba Band
- Juara I: Alunan Timur Band – 767 poin
- Juara II: Invinity Band – 759 poin
- Juara III: Heavy Line – 718 poin
AnTikFest: Harapan Baru bagi Generasi Kreatif NTT
Keberhasilan AnTikFest 2025 menegaskan bahwa ekonomi kreatif di Nusa Tenggara Timur memiliki potensi besar untuk berkembang. Melalui Sambutan Wakil Gubernur, Pemerintah menginginkan festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang tidak hanya menginspirasi generasi muda, tetapi juga memperkuat daya saing produk lokal di kancah nasional maupun internasional.